Kamis, 12 November 2015

TUGAS 2 - BAHASA INDONESIA 2 - MEMBERIKAN ANALISIS DARI SEBUAH ARTIKEL

Nama               : Ismi Herdyanti
Kelas               : 3EB10
NPM               : 29213986
Mata Kuliah    : Bahasa Indonesia 2
Tugas 2 – Memberikan analisis dari sebuah artikel

Judul artikel: Netizen Bandingkan WINNER dan iKON, Siapa yang Bakal Lebih Sukses?
           
Artikel ini memiliki 3 paragraf dimana setiap paragrafnya belum tentu memiliki pola penalaran yang sama. Melalui tulis ini, saya akan mencoba untuk menganalisis artikel yang judulnya telah saya sebutkan diatas.
            Sebelum masuk ke analisis, telah diketahui pada dasarnya bahwa pola penalaran ada deduktif dan ada juga induktif. Bila dikembangkan lebih dalam, deduktif dapat dibagi menjadi 2, yakni Silogisme dan Entimen. Sedangkan induktif terbagi menjadi 3, yaitu Generalisasi, Analogi dan Hubungan Kausal. Untuk itu, setiap paragraf yang dimiliki artikel yang akan saya bahas disini tentu bisa saja berbeda.


PARAGRAF 1

Netizen Korea baru-baru ini membandingkan dua boy grup rookie YG Entertainment. WINNER merupakan boy grup rookie yang debut pada tahun 2014 lalu dengan merilis album '2014 S/S'. Sedangkan iKON juga merupakan boy grup rookie yang baru melangsungkan debut mereka pada 15 September lalu dengan single pemanasan bertajuk 'My Type'. Hal ini membuat netizen ramai membandingkan WINNER dengan iKON.

Menurut saya, paragraf pertama dalam artikel ini memiliki pola penalaran deduktif dengan kalimat utama di awal paragraf, yakni:
“Netizen Korea baru-baru ini membandingkan dua boy grup rookie YG Entertainment.”

Ciri-ciri paragraf yang memiliki pola penalaran deduktif ialah:
1.      Memiliki kalimat utama di awal paragraf.
2.      Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
Pernyataan umum disini adalah kalimat utama dari paragraf tersebut. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat berikutnya yang merupakan kalimat penjelas dari kalimat utama tersebut sehingga bersifat lebih khusus dari kalimat utamanya.
3.      Diakhiri dengan penjelasan
Di akhir paragraf nanti akan ada kalimat yang lebih memperjelas mengenai kalimat utama paragraf tersebut.

Bila dikembangkan lebih dalam, seperti yang telah disebutkan bahwa pola penalaran deduktif terbagi dua. Untuk paragraf pertama artikel ini, dapat dikatakan menggunakan pola silogisme. Pada pola silogisme terdapat dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Dalam artikel ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Premis Umum  (PU):   Netizen Korea baru-baru ini membandingkan dua boy grup rookie YG Entertainment
Premis Khusus (PK):   WINNER merupakan boy grup rookie yang debut pada tahun 2014 lalu dengan merilis album '2014 S/S'. Sedangkan iKON juga merupakan boy grup rookie yang baru melangsungkan debut mereka pada 15 September lalu dengan single pemanasan bertajuk 'My Type'
Kesimpulan (K)      :    Hal ini membuat netizen ramai membandingkan WINNER dengan iKON.

Jadi, untuk paragraf ini dapat disimpulkan menggunakan pola penalaran Deduktif – Silogisme.


PARAGRAF 2

“Dari sebelum debut kedua grup ini memang dijadikan sebagai rival, sebagaimana mereka bersaing dalam program 'WIN: Who Is Next'. WINNER sebagai tim A pada waktu itu mengalahkan iKON sebagai tim B. Sehingga WINNER memulai debutnya lebih dulu dari iKON.”

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa pola penalaran tiap paragraf dalam sebuah artikel tidak selalu sama. Contohnya dapat dilihat saja di paragraf kedua dalam artikel ini. Paragraf kedua ini memiliki pola penalaran yang tentu saja berbeda dengan paragraf pertama. Karena, kalimat utama yang ada dalam paragraf ini tidak lagi terdapat di awal paragraf, melainkan terdapat di akhir paragraf, yakni:
“Sehingga WINNER memulai debutnya lebih dulu dari iKON.”

Karena kalimat utamanya berada di akhir paragraf, maka pola penalaran yang digunakan tentu saja pola penalaran induktif. Jika dikembangkan lebih lanjut, paragraf ini menggunakan pola hubungan kausal. Hubungan Kausal adalah pola penalaran yang menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab. Dalam artikel ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Sebab  : WINNER sebagai tim A pada waktu itu mengalahkan iKON sebagai tim B
Akibat : Sehingga WINNER memulai debutnya lebih dulu dari iKON

Dengan adanya sebab dan akibat dalam paragraf ini, maka dapat dikatakan paragraf kedua dalam artikel ini menggunakan pola penalaran Induktif – Hubungan Kausal (Sebab-Akibat).


PARAGRAF 3

“Melalui forum Pann, netizen kemudian mencoba untuk membandingkan kedua grup, dan memperkirakan kesuksesan mereka di masa mendatang. Hingga dituliskannya artikel ini, sekitar 500 orang memilih WINNER dan 300 orang memberikan voting kepada iKON. “


Lain halnya dengan paragraf pertama dan paragraf kedua, paragraf ketiga ini menurut saya pribadi hanyalah paragraf penjelas dari paragraf-paragraf lainnya. Dengan kata lain, paragraf ini tidak menggunakan pola penalaran yang lazim. Hal ini dikarenakan tidak adanya kalimat utama yang terdapat dalam paragraf ini. Setiap kalimat yang terdapat dalam paragraf ini hanyalah kalimat penjelas dari paragraf-paragraf yang telah ada sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar