Nama : Ismi Herdyanti
Kelas : 3EB10
NPM
: 29213986
Mata
Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Tugas
2 – Memberikan analisis dari sebuah artikel
Judul
artikel: Netizen Bandingkan WINNER dan
iKON, Siapa yang Bakal Lebih Sukses?
Artikel ini memiliki 3 paragraf dimana setiap
paragrafnya belum tentu memiliki pola penalaran yang sama. Melalui tulis ini,
saya akan mencoba untuk menganalisis artikel yang judulnya telah saya sebutkan
diatas.
Sebelum masuk ke analisis, telah
diketahui pada dasarnya bahwa pola penalaran ada deduktif dan ada juga
induktif. Bila dikembangkan lebih dalam, deduktif dapat dibagi menjadi 2, yakni
Silogisme dan Entimen. Sedangkan induktif terbagi menjadi 3, yaitu
Generalisasi, Analogi dan Hubungan Kausal. Untuk itu, setiap paragraf yang
dimiliki artikel yang akan saya bahas disini tentu bisa saja berbeda.
PARAGRAF 1
Netizen Korea baru-baru ini membandingkan
dua boy grup rookie YG Entertainment. WINNER merupakan boy grup rookie yang
debut pada tahun 2014 lalu dengan merilis album '2014 S/S'. Sedangkan iKON juga
merupakan boy grup rookie yang baru melangsungkan debut mereka pada 15
September lalu dengan single pemanasan bertajuk 'My Type'. Hal ini membuat
netizen ramai membandingkan WINNER dengan iKON.
Menurut saya, paragraf pertama dalam artikel ini
memiliki pola penalaran deduktif dengan kalimat utama di awal paragraf, yakni:
“Netizen Korea baru-baru ini membandingkan dua boy grup rookie YG
Entertainment.”
Ciri-ciri paragraf yang memiliki pola penalaran
deduktif ialah:
1.
Memiliki kalimat
utama di awal paragraf.
2.
Diawali dengan
pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
Pernyataan umum disini
adalah kalimat utama dari paragraf tersebut. Kemudian diikuti dengan
kalimat-kalimat berikutnya yang merupakan kalimat penjelas dari kalimat utama
tersebut sehingga bersifat lebih khusus dari kalimat utamanya.
3.
Diakhiri dengan
penjelasan
Di akhir paragraf nanti
akan ada kalimat yang lebih memperjelas mengenai kalimat utama paragraf
tersebut.
Bila dikembangkan lebih dalam, seperti yang telah
disebutkan bahwa pola penalaran deduktif terbagi dua. Untuk paragraf pertama
artikel ini, dapat dikatakan menggunakan pola silogisme. Pada pola silogisme terdapat dua proposi (pernyataan)
dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah
rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Dalam
artikel ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Premis Umum (PU): Netizen
Korea baru-baru ini membandingkan dua boy grup rookie YG Entertainment
Premis Khusus (PK): WINNER merupakan boy grup rookie yang debut
pada tahun 2014 lalu dengan merilis album '2014 S/S'. Sedangkan iKON juga
merupakan boy grup rookie yang baru melangsungkan debut mereka pada 15
September lalu dengan single pemanasan bertajuk 'My Type'
Kesimpulan
(K) : Hal ini membuat netizen ramai membandingkan WINNER dengan
iKON.
Jadi,
untuk paragraf ini dapat disimpulkan menggunakan pola penalaran Deduktif –
Silogisme.
PARAGRAF 2
“Dari sebelum debut kedua grup ini memang
dijadikan sebagai rival, sebagaimana mereka bersaing dalam program 'WIN: Who Is
Next'. WINNER sebagai tim A pada waktu itu mengalahkan iKON sebagai tim B.
Sehingga WINNER memulai debutnya lebih dulu dari iKON.”
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa
pola penalaran tiap paragraf dalam sebuah artikel tidak selalu sama. Contohnya
dapat dilihat saja di paragraf kedua dalam artikel ini. Paragraf kedua ini
memiliki pola penalaran yang tentu saja berbeda dengan paragraf pertama.
Karena, kalimat utama yang ada dalam paragraf ini tidak lagi terdapat di awal paragraf,
melainkan terdapat di akhir paragraf, yakni:
“Sehingga WINNER memulai debutnya lebih dulu dari iKON.”
Karena kalimat utamanya berada di akhir paragraf,
maka pola penalaran yang digunakan tentu saja pola penalaran induktif. Jika
dikembangkan lebih lanjut, paragraf ini menggunakan pola hubungan kausal. Hubungan Kausal adalah pola penalaran yang
menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab. Dalam artikel ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Sebab : WINNER sebagai tim A pada waktu itu
mengalahkan iKON sebagai tim B
Akibat : Sehingga WINNER memulai debutnya lebih dulu
dari iKON
Dengan
adanya sebab dan akibat dalam paragraf ini, maka dapat dikatakan paragraf kedua
dalam artikel ini menggunakan pola penalaran Induktif – Hubungan Kausal
(Sebab-Akibat).
PARAGRAF 3
“Melalui forum Pann, netizen kemudian
mencoba untuk membandingkan kedua grup, dan memperkirakan kesuksesan mereka di
masa mendatang. Hingga dituliskannya artikel ini, sekitar 500 orang memilih
WINNER dan 300 orang memberikan voting kepada iKON. “
Lain halnya dengan paragraf pertama dan paragraf
kedua, paragraf ketiga ini menurut saya pribadi hanyalah paragraf penjelas dari
paragraf-paragraf lainnya. Dengan kata lain, paragraf ini tidak menggunakan
pola penalaran yang lazim. Hal ini dikarenakan tidak adanya kalimat utama yang
terdapat dalam paragraf ini. Setiap kalimat yang terdapat dalam paragraf ini
hanyalah kalimat penjelas dari paragraf-paragraf yang telah ada sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar