NAMA : ISMI HERDYANTI
NPM : 29213986
KELAS : 1EB10
SIAPA PRESIDEN YANG PALING MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF TERHADAP INDONESIA???
Bila sudah membicarakan presiden, Indonesia telah 6 kali berganti
kepresidenan hingga saat ini. Dan setiap kali pergantian, tentu memberikan
dampak positif serta dampak negatif bagi Indonesia sendiri. Namun, siapakah
presiden terbaik dan paling memberikan dampak positif terhadap Indonesia???
Jika pertanyaan tersebut terlontar, tentu setiap orang memiliki
jawaban yang berbeda pastinya. Karena yang baik menurut kita, belum tentu baik
menurut orang lain. Oleh karena itulah, saya memiliki pendapat tersendiri untuk
pertanyaan tersebut. Siapa presiden terbaik dan paling memberikan dampak
positif terhadap Indonesia? Jawaban saya ialah Bapak Soeharto. Mengapa demikian?
Bapak Soeharto memulai kepemimpinannya sejak 1966 di masa orde baru
dengan menggantikan kepemimpinannya bapak Ir. Soekarno di masa orde lama sejak
runtuhnya PKI pada saat terjadinya peristiwa Gerakan 30 September. Pada masa
orde baru ini, pemerintahan Soeharto didukung oleh kelompok militer bahkan
hingga terbentuk suatu etos kebersamaan yang kuat di antara para pemimpin
militer. Dan hal ini tentu terjadi karena para tentara sudah sejak awal
berjuang bersama-sama dengan para rakyat dan demi rakyat.
Memang, pemerintahan Bapak Soeharto terkesan sentralistik, namun
beliau telah berhasil membawa perubahan dan memberikan banyak dampak-dampak
positif bagi Indonesia. Diantaranya:
1.
Pembangunan
Nasional Berjangka
Soeharto telah
banyak mensukseskan berbagai pembangunan di Indonesia, seperti Rencana Pembangunan
Tahunan, Perencanaan Pembangunan Lima Tahun (PELITA I-VI) hingga dua puluh lima
tahun. Semua tertuang dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dimana orde baru
menetapkan arah yang jelas dan tegas kemana bangsa Indonesia akan menuju.
Hingga Bapak Soeharto pun dikenal dengan julukan “Bapak Pembangunan Nasional”.
2.
Gerakan
Transmigrasi
Jenis transmigrasi
pada saat itu ada dua, yaitu transmigrasi umum dan spontan. Untuk transmigrasi
spontan digagas oleh transmigran sendiri, sehingga pemerintah mengorganisir dan
membiayai perjalanan dari daerah asal ke daerah tujuan transmigrasi. Sedangkan untuk
transmigrasi umum, tidak tanggung-tanggung pemerintah menanggung semua biaya
bahkan ditempat tujuan transmigran mendapatkan lahan seluas dua hektar, rumah, alat
pertanian, dan biaya-biaya lainnya. Gerakan ini pun berhasil meratakan jumlah
penduduk di Indonesia. Tingkat kemiskinan dan kepadatan kependudukan di Pulau
Jawa yang cukup tinggi dapat diatasi dengan memindahkan sebagian penduduk ke
pulau lain yang dapat dihuni dengan tujuan mendapatkan tempat yang layak untuk
bertani. Dan akhirnya, sudah banyak kisah transmigran yang sukses mendapatkan
penghidupan yang laya disana setelah puluhan tahun meninggalkan kampung
halaman.
3.
Swasembada
Pangan
Sejak masa orde
baru, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan berasnya sendiri dan tidak perlu
mengimpor beras dari luar. Bahkan sejak saat itu, Indonesia bisa menjadi
pengekspor beras.
4.
Gerakan
Wajib Belajar
Pada masa ini
juga, pemerintah berhasil menerapkan gerakan wajib belajar agar para rakyat
yang kurang mampu juga dapat merasakan dunia pendidikan demi tingkat kualitas
SDM rakyat Indonesia di masa mendatang. Bahkan ada pula program Gerakan
Nasional Orang-Tua Asuh (GN-OTA).
5.
Tingginya
Rasa Nasionalisme
Pada masa ini,
semua berlandaskan pada Pancasila. Sehingga menumbuhkan rasa nasionalime yang
tinggi pada rakyat Indonesia. Bahkan ada pula program P4 (Pedoman Penghayatan
Pada Pancasila).
6.
Pertumbuhan
Ekonomi
Adanya paket
Kebijaksanaan Desember 1987, paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan paket
Kebijaksanaan Desember 1988 yang membuat pasar modal menjadi aktif. Hal ini
juga menyebabkan minimnya tingkat pengangguran di Indonesia.
7.
Harga
Sembako dan BBM Terjangkau
Pada masa bapak
Soeharto, harga sembako serta BBM pun terjangkau oleh para rakyat. Rakyat juga
tidak perlu khawatir akan terjadi kenaikan harga akibat suatu keadaan khusus
seperti lebaran, natal, dan sebagainya karena harga akan dikendalikan secara
stabil dan semua dikendalikan oleh satu sistem yang terpusat dan terkontrol. Dan
hal ini merupakan hal pokok dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
8.
Keamanan
Terjamin
Di masa Soeharto,
keamanan juga turut terjamin karena pengawasan yang ketat kerap dilakukan. Namun,
bagi para preman mungkin tidak menyukai hal ini karena mereka tidak bisa
melakukan apa yang biasa mereka lakukan.
9.
Perekonomian
Stabil
Kebijakan ekonomi
yang diambil bapak Soeharto sewaktu dulu menumbuhkan perekonomian rakyat dan
mampu menekan angka inflasi.
10.
Mudah
Mendapatkan Pekerjaan
Dahulu,
masyarakat Indonesia dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan karena adanya ikatan
dinas, program kemitraan, dan sebagainya.
11.
Berkembangnya
Pertanian
Orde baru
banyak memberikan penyuluhan kepada petani untuk meningkatkan pertanian. Termasuk
beberapa program yang mendukung peningkatan kualitas para petani.
12.
Membangun
Kesadaran Rakyat
Dengan adanya
Gerakan Disiplin Nasional (GDN) yang dibentuk oleh bapak Soeharto, perlahan
dapat meningkatkan kesadaran berdisiplin bagi masyarakat. Serta adanya Gerakan
Nasional untuk Mencintai Produk Dalam Negeri yang bertujuan agar masyarakat
lebih suka membeli produk dalam negeri sehingga dapat meningkatkan pendapatan
dalam negri dan tidak terpengaruh budaya luar.
Masih banyak lagi dampak-dampak yang diberikan oleh Bapak Soeharto
selama 32 tahun beliau menjabat sebagai presiden di Indonesia tercinta. Memang,
selain dampak positif yang beliau berikan, tetap terdapat dampak negatifnya
bagi negara kita. Seperti halnya banyak terjadi KKN karena tipe kepemimpinan
yang sentralistik atau dikuasai oleh kerabat-kerabat beliau sendiri. Sehingga peluang
untuk melakukan KKN sangatlah besar. Namun, suka atau tidak, banyak jasa dan
pengabdian yang telah beliau berikan untuk Indonesia. Banyak pula hasil yang
telah ia capai dan tunjukkan kepada rakyat. Secara faktual, tak dapat dipungkiri
bahwa orang-orang yang kini tengah memimpin dan menonjol di negeri ini pun
mayoritas dari orang-orang di orde baru.
Bapak Soeharto memiliki konsep dasar sebagai landasan ia bekerja,
yaitu Trilogi Pembangunan sesuai konsep GBHN. Selain itu, juga berdasarkan mekanisme
dan peraturan Tap-Tap MPR, yakni: melaksanakan Pembangunan Lima Tahun
(REPELITA), menyederhanakan partai-partai politik dalam kehidupan demokrasi
pancasila, serta melaksanakan pemilu sebagai wujud dari pembangunan demokrasi.
Jadi, tak dapat dipungkiri, bahwa bapak Soeharto sangatlah berjasa
bagi bangsa dan negara sewaktu menjabat sebagai presiden. Pada masa
pemerintahannya, Indonesia menjadi negara yang sangat aman dan makmur.
LALU,
BAGAIMANA PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAN PERTAHANAN KEAMANAN DI INDONESIA PADA
SAAT INI???
Berbicara mengenai perekonomian suatu negara, tentu segalanya tidak
berjalan lurus. Pasti ada saat dimana negara tersebut mengalami kenaikan
pertumbuhan ekonomi yang bagus, namun ada saatnya jgua negara tersebut
mengalami kemunduran dalam pertumbuhan perekonomiannya. Lalu, bagaimana dengan
perkembangan perekonomian di negara Indonesia sendiri?
Perkembangan perekonomian Indonesia selama sembilan tahun terakhir
ini dapat dikatakan cukup baik. Meskipun dalam waktu dekat ini, akan
dilaksanakannya Pemilihan Umum 2014, namun bersyukurlah hal tersebut tidak
memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian negara kita ini. Bahkan Mark
Rutte, Perdana Menteri Belanda, mengatakan bahwa perkembangan perekonomian
Indonesia selama sembilan tahun terakhir ini tumbuh dengan konsisten. Bahkan jika
diperhatikan, masyarakat Indonesia kelas menengah pun semakin meningkat.
Bahkan, Deputy Secretary-General OECD, William Danvers juga turut
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun ke depan akan
mencapai level 6% atau lebih tinggi dibandingkan rentang waktu 2000-2007 yang
hanya sebesar 5,1%. Namun, angka ini memang lebih kecil bila dibandingkan
dengan tahun 2012 yang memiliki level perkembangan perekonomian sebesar 6,2%.
Namun, Bank Dunia menilai Indonesia memiliki tiga mitos mengenai
perkembangan perekonomiannya. Yaitu mulai dari Penanaman Modal Asing (PMA), Laju
impor, serta Konsumsi dosmetik. Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop,
mengatakan bahwa Indonesia menghadapi beban defisit neraca transaksi berjalan
yang berimbas pada perlambatan ekonomi Indonesia ditahun ini dan masa depan. Defisit
neraca ini nantinya akan menjadi beban bagi penyesuaian makro Indonesia meski
nilainya diperkirakan hanya sebesar 2,6%. Untuk itulah, perekonomian Indonesia membutuhkan
aliran PMA. Bank dunia menganggap PMA hanya sebagai mitos karena selama ini
Indonesia dinilai mempunyai basis PMA yang cukup besar. Sedangkan pada
kenyataannya, nilai PMA di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan
China.
Selain itu, Indonesia selama ini juga dinilai sebagai negara
ketergantungan impor. Padahal sebenarnya impor Indonesia bila dibangingkan
negara lain masih terlalu rendah. Juga mengenai konsumsi dosmetik yang
dikatakan dapat menopang pertumbuhan perekonomian, sebenarnya Indonesia masih
kalah jauh dengan India.
Namun, terlepas dari pandangan mereka. Pemerintah Indonesia sendiri
optimis, bahwa perkembangan perekonomian Indonesia bisa mencapai 5,8 hingga
5,9%. Namun, bila dilihat dari kebanyakan Bank Sentral yang menerapkan
kebijakan moneter yang ketat, salah satunya dengan mempertahankan suku bunga
acuan pada level yang sangat tinggi, bahkan diperkirakan akan berlanjut lebih
lama, sepertinya perekonomian Indonesia sulit untuk berkembang hingga 5,9 atau
6% sekalipun.
Selain
Perekonomian, bagaimana perkembangan Pertahanan Keamanan di Indonesia?
Modernisasi dalam dunia persenjataan demi peningkatan keamanan
tentu sudah banyak dilakukan di Indonesia. Namun, anggaran pertahanan masih
sangat minim sebesar kurang dari 2% dari produk domestik bruto. Namun, dalam
hal transfer teknologi, hingga persenjataan memang harus diakui bahwa Indonesia
telah menguasai banyak. Akan tetapi, permerintah terus berusaha untuk menambah
anggaran pertahanan dan memodernisasi alat utama sistem senjata seperti pengadaan
peluru kendali komposit grom serta melengkapi sukhoi-27 SK dan sukhoi-30 MK.
Namun, karena minimnya anggaran pertahanan, hingga akhir tahun 2013
lalu, TNI AL Indonesia hanya memiliki tujuh unit kapal selam padahal seharusnya
untuk mendukung pertahanan laut, setidaknya Indonesia harus memiliki 12 unit
kapal selam. Untuk itu, Indonesia masih terus berusaha untuk menambah jumlah
kapal selam yang ada. Sedangkan kekuatan tempur TNI Angkatan laut hingga kini
masih bertumpu pada dua wilayah. Dan baru awal-awal tahun ini mereka berancana
untuk menambah armada wilayah baru.
Agar program pertahanan di Indonesia terus berjalan, pemerintah
sangat perlu untuk melakukan Rencana Strategis (Restra) 2015-2019. Karena tantangan
yang akan dihadapi didepan adalah datang dari infrastruktur dalam negeri
sendiri yang memang belum memadai. Namun, untuk masalah teknologi pertahanan
keamanan, Indonesia sudah setara dengan negara-negara di Eropa.
Kesimpulan
Setiap presiden yang pernah menjabat menjadi pemimpin di Negara Kesatuan
Republik Indonesia tentu memiliki dampak positif dan negatifnya tersendiri bagi
Indonesia. Seperti halnya bapak Soeharto. Beliau begitu banyak memberkan dampak
positif bagi Indonesia, namun tetap pada masa kepemimpinannya, terjadi dampak
negatif bagi Indonesia, yakni adanya KKN. Sehingga beliau diturunkan dari
jabatannya setelah 32 tahun menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.
Dan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, tentu kepemerintahan
Indonesia memerlukan komponen-komponen pendukung seperti politik bermatabat,
ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, dan kemampuan pertahanan yang bisa
melindungi kedaulatan nasional. Artinya, kekuatan ekonomi memang sangatlah
perlu diimbangi dengan kekuatan pertahanan. Sehingga keduanya harus terus
ditingkatkan agar menjadi lebih baik kedepannya.
Referensi:
Indratno
Rudy (2013). Sistem Pemerintahan Presidensiil Era Soeharto. From: http://nerudi.blogspot.com/2013/01/sistem-pemerintahan-presidensiil-era_22.html
Norman
Joshua. Patrimonialisme Dalam Pemerintahan Orde Baru. From: http://www.academia.edu/3649735/Patrimonialisme_dalam_Pemerintahan_Orde_Baru_di_Indonesia_1965-1998
Tri
Joko Susilo (2013). 10 Nilai Positif Pemerintahan Orde Baru. From: http://pelitaonline.com/untold-stories/2013/02/14/10-nilai-positif-pemerintahan-orde-baru#.U2I68_l_tZM
Anneahira.
Sisi Positif dan Negatif Masa Orde Baru. From: http://www.anneahira.com/masa-orde-baru.htm
Pebrianto
Eko Wicaksono. 2014 Tahun Pemilu, Belanda Menilai Ekonomi RI Masih Positif. From:http://bisnis.liputan6.com/read/753307/2014-tahun-pemilu-belanda-menilai-ekonomi-ri-masih-positif
Fiki
Ariyanti. Ekonomi RI Bakal Tumbuh Paling Cepat Dibanding 5 Negara ASEAN. From:
http://bisnis.liputan6.com/read/765377/ekonomi-ri-bakal-tumbuh-paling-cepat-dibanding-5-negara-asean
Kementrian
Keuangan Republik Indonesia (2014). Pertumbuhan Ekonomi 2014 Berpotensi Capai
5,9 Persen. From: http://www.kemenkeu.go.id/Berita/pertumbuhan-ekonomi-2014-berpotensi-capai-59-persen
Kompas.com
(2014). BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dari Perkiraan. From:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/13/1701467/BI.Pertumbuhan.Ekonomi.Indonesia.Lebih.
Baik.dari.Perkiraan
Strategi
Militer Indonesia (2014). Pertahanan Indonesia Belum Capai 50% Kekuatan Minimun.
From: http://strategi-militer.blogspot.com/2014/04/pertahanan-indonesia-belum-capai-50.html
Strategi
Militer Indonesia (2013). TNI AL Segera Bentuk Armada Wilayah Baru. From:
http://strategi-militer.blogspot.com/2014/04/tni-al-segera-bentuk-armada-wilayah-baru.html
Strategi
Militer Indonesia (2014). Kekuatan Pertahanan Indonesia Terus Meningkat. From:
http://strategi-militer.blogspot.com/2014/04/kekuatan-pertahanan-indonesia-terus.html
Parrit
Kettongkham. Manajemen Sistem Pertahanan Dan Keamanan Yang Tangguh Dapat Meningkatkan
Ketahanan Ekonomi Indonesia. From: http://www.fhukum-unpatti.org/artikel/hukum-tata-negara/196-manajemen-sistem-pertahanan-dan-keamanan-yang-tangguh-dapat-meningkatkan-ketahanan-ekonomi-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar