Senin, 07 November 2016

TUGAS VCLASS PEMERIKSAAN AKUNTANSI LANJUT - PERTANYAAN KAJI ULANG & DISKUSI

Nama               : Ismi Herdyanti
NPM               : 29213986
Kelas               : 4EB10
Mat.Kul           : Pemeriksaan Akuntansi Lanjut**
SOAL GENAP


PERNYATAAN KAJI ULANG
1.    Apa peran dari akuntan dalam SDLC? Mengapa akuntan dapat diminta untuk memberikan input dalam pengembangan sistem informasi nonakuntansi?
JAWAB:
Peran akuntan dalam SDLC (System Development Life Circle) ada tiga, yaitu:
1.)    Akuntan sebagai pengguna.
Semua sistem yang memproses transaksi keuangan akan berdampak pada fungsi akuntansi dalam hal tertentu. seperti juga semua pengguna lainnya, akuntan harus memberikan gambaran yang jelas mengenai berbagai masalah dan kebutuhannya kepada para professional sistem.
Contoh: akuntan harus menentukan teknik akuntansi yang akan digunakan.
2.)    Akuntan sebagai anggota tim pengembangan.
Akuntan dapat dijadikan rujukan untuk memberikan saran atau untuk menentukan apakah sistem yang diusulkan memiliki risiko pengendalian internal.
3.)    Akuntan sebagai auditor.
Semua sistem informasi akuntansi harus dapat diaudit. Akuntan/auditor memiliki kepentingan terhadap semua sistem, sehingga mereka harus dilibatkan dari awal dalam tahap desain, terutama yang berkaitan dengan dapat tidaknya sistem diaudit, keamanan, dan pengendalian.

Seorang akuntan dapat diminta untuk memberikan input dalam pengembangan sistem informasi nonakuntansi karena peran akuntan dalam pengembangan sistem informasi tidak hanya sebagai pengguna yang harus menentukan teknik akuntansinya saja. Melainkan juga sebagai tim pengembangan, yang  memberikan saran terkait dengan risiko dari sistem yang sedang berjalan serta sebagai auditor yang bertugas mengaudit suatu sistem untuk menilai apakah sistem tersebut telah berjalan dengan baik atau masih memiliki kekurangan lainnya.

2.      Mengapa sering kali sulit untuk mendapatkan keterlibatan pengguna yang kompeten dan berarti dalam SDLC?
JAWAB:
Karena dalam pembuatan sistem khusus nya sistem yang baru setiap pengguna tidak diikutsertakan dalam melakukan pembuatan sistem. Seharusnya dalam mebuat sistem pengguna diikutsertakan agar pengguna lebih sesuai dalam menerima sistem baru dan meraka dapat pula mengkontribusi designnya, dan menggunakannya.

3.   Mengapa perencanaan sistem strategis tidak secara teknis dianggap menjadi bagian dari SDLC?
JAWAB:
Secara teknis, perencanaan sistem strategis bukanlah bagian dari SDLC karena SDLC berhubungan dengan aplikasi tertentu. sementara perencanaan sistem strategis lebih berkaitan dengan alokasi berbagai sumber daya sistem seperti karyawan (jumlah professional sistem yang harus dikontrak), peranti keras (jumlah terminal kerja, minikomputer, dan mainframe yang harus dibeli), peranti lunak (dana yang dialokasikan untuk proyek sistem baru dan untuk pemeliharaan sistem), serta telekomunikasi (dana yang dialokasikan untuk jaringan dan EDI).

4.      Apa tujuan dari perencanaan proyek dan apa saja tahapannya?
JAWAB:
Tujuan dari perencanaan proyek adalah untuk mengalokasikan sumber daya ke tiap aplikasi dalam kerangka kerja rencana strategis. Tahapan dalam perencanaan proyek yaitu:
1.      Identifikasi berbagai area kebutuhan pengguna
2.      Membuat proposal
3.      Mengevaluasi kelayakan tiap proposal dan kontribusinya pada rencana bisnis
4.      Membuat prioritas untuk setiap proyek
5.      Menjadwalkan berbagai pekerjaan yang akan dilakukan

5.      Apa saja kategori umum fakta yang harus dikumpulkan dalam survey sistem?
JAWAB:
Kategori umum dari fakta yang harus dikumpulkan dalam survey sistem yaitu:
1.      Sumber data
2.      Pengguna
3.      Penyimpanan data
4.      Proses
5.      Aliran data
6.      Pengendalian
7.      Volume ttansaksi
8.      Tingkat kesalahan
9.      Biaya sumber daya
10.  Kemacetan dan operasi yang redundan

6.      Apa saja kebaikan dan kelemahan dari survey sistem yang ada?
JAWAB:
Kebaikan dari survey sistem yang ada, yaitu:
1.     Mengidentifikasi aspek apa saja yang harus dipertahankan dari sistem yang lama
Dengan melakukan survey dari sistem yang ada, analis  sistem dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang bernilai untuk dipertahankan dan aspek-aspek yang harus dimodifikasi untuk digunakan ke dalam sistem yang baru.
2.      Memaksa analis sistem untuk memahami sistem secara penuh
Dengan dilakukannya survey sistem, analis sistem dipaksa untuk mengetahui bagaimana kondisi sistem lama lalu apa yang nantinya harus ia lakukan dengan sistem baru.
3.      Memisahkan akar permasalahan dari gejala
Dengan melakukan survei sistem yang ada, analis dapat menentukan penyebab dari berbagai gejala masalah yang dilaporkan. Mungkin saja akar masalah tersebut tidak berkaitan dengan sistem informasi atau mungkin akar masalah tersebut ialah pihak manajemen atau karyawan yang dapat diatasi tanpa mendesain ulang sistem informasi tersebut.

Kelemahan dari survey sistem yang ada, yaitu:
1.      Lubang ter (tar pit) fisik yang ada
Dengan melakukan survey sistem yang ada, bila ditemukan masalah-masalah yang dinilai cukup berat, analis bisa saja tersedot masalah tersebut hingga akhirnya lupa dengan tujuan dari dilakukannya survey itu.
2.      Berpikir di dalam kotak
Survey sistem yang ada dapat menjadi penyebab terhambatnya ide-ide untuk dilakukannya pembuatan sistem baru.

7.      Apa saja beberapa dokumen utama yang dapat dikaji dalam survey sistem yang ada?
JAWAB:
Dokumen utama yang dapat dikaji dalam survey sistem yang ada, yaitu:
1.      Struktur organisasi
2.      Deskripsi pekerjaan
3.      Catatan akuntansi
4.      Daftar akun
5.      Pernyataan kebijakan
6.      Deskripsi prosedur
7.      Laporan keuangan
8.      Laporan kinerja
9.      Bagan alir sistem
10.  Dokumen sumber
11.  Daftar transaksi
12.  Anggaran
13.  Prediksi
14.  Pernyataan misi

8.      Apa tujuan utama dari tahap desain konseptual sistem?
JAWAB:
Tujuan dari tahap desain konseptual sistem yaitu untuk menghasilkan beberapa alternative konsep sistem yang memenuhi berbagai kebutuhan yang teridentifikasi dalam analisis sistem.

9.      Seberapa jauh desain terperinci yang dibutuhkan dalam tahap desain konseptual?
JAWAB:
Tahap desain konseptual seharusnya bersifat umum. Desain tersebut mengidentifikasi semua input, output, proses dan fitur khusus yang dibutuhkan untuk membedakan suatu alternative dari alternative lainnya. Desain-desain ini tidak memiliki perincian yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem. Akan tetapi, desain tersebut memiliki perincian yang memadai untuk menunjukkan bagaimana kedua sistem tersebut secara konseptual berbeda dari segi fungsinya.

10.  Apa peran utama auditor dalam desain konseptual sistem?
JAWAB:
Auditor adalah pemegang kepentingan dalam semua sistem keuangan sehingga memiliki peran penting dalam tahap desain konseptual sistem, yaitu auditor harus mengetahui implikasi pengendalian dari setiap desain alernatif dan memastikan bahwa konvensi akutansi dan persyaratan hukum dapat terpenuhi. Beberapa teknik audit komputer mensyaratkan sistem untuk didesain dengan fitur-fitur audit tertentu. Fitur-fitur ini memerlukan sumber daya dan perlu dipertimbangkan pada saat desain konseptual.

11.  Apa yang membuat analisis biaya-manfaat lebih sulit dilakukan untuk sistem informasi daripada dalam investasi lainnya yang dilakukan perusahaan?
JAWAB:
Manfaat dari pengembangan sistem informasi tidak semuanya mudah diukur secara langsung dengan nilai uang. Karena manfaat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefits). Keuntungan tak berwujud (intangible benefits) ini yang merupakan keuntungan-keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang, sehingga cara pengukurannya harus dilakukan dengan penaksiran tingkat efektivitasnya.
Contoh: keuntungan pelayanan kepada langganan yang lebih baik.

12.  Bedakan antara sistem siap pakai dengan backbone. Mana yang lebih fleksibel?
JAWAB:
Sistem siap pakai à Sistem jadi dan teruji serta siap untuk diimplementasikan.
Sistem Backbone à struktur sistem dasar yang akan dikembangkan.

Bila dibedakan antara sistem siap pakai dengan sistem backbone, sistem backbone dianggap lebih fleksibel. Karena sistem backbone masih merupakan suatu struktur dasar dari sebuah sistem yang masih dapat dikembangkan. Meskipun telah diprogram, namun dalam sistem backbone ini desain antar muka (interface) penggunanya dilakukan oleh klien atau pengguna sistem itu sendiri agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien yang berbeda-beda.

13.  Mengapa pemrograman modular lebih disukai untuk pengodean bebas?
JAWAB:
Karena teknik pemrograman modular menghasilkan beberapa program kecil yang melakukan pekerjaan kecil yang telah ditentukan sehingga menghasilkan efisiensi pemrograman, efisiensi pemeliharaan dan pengendalian. Selain itu, pemograman modular merupakan metode pemakaian yang sangat mudah digunakan untuk bahasa C/C++.

14.  Jelaskan peran penting dokumentasi oleh programmer sistem!
JAWAB:
Programmer sistem membutuhkan dokumentasi untuk melakukan debug atas kesalahan dan melakukan pemeliharaan sistem. Oleh sebab itu, programmer dilibatkan dalam dokumentasi sistem pada tingkat yang sangat teknis sehingga membutuhkan informasi umum dan terperinci.  Dokumentasi ini juga penting dilakukan untuk:
1.)    Merancang atau membuat sebuah sistem
Dokumentasi sistem berguna sebagai media diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programer.
2.)    Mengevaluasi kelemahan dan keunggulan sebuah sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem
Pihak yang berkepentingan dengan evaluasi sistem adalah:
a.       Analis sistem
pada saat si analis sedang mengevaluasi sistem lama yang sudah berjalan
b.      Auditor
Baik auditor internal maupun auditor eksternal.
3.)    Mempelajari prosedur dalam sebuah perusahaan
Dokumentasi sistem dapat menjadi media pelatihan karyawan baru.




PERTANYAAN DISKUSI
1.      Diskusikan bagaimana mempercepat tahap spesifikasi kebutuhan sistem dapat menunda atah bahkan mengakibatkan kegagalan proses pengembangan sistem. Sebaliknya, diskusikan bagaimana waktu yang terlalu lama dihabiskan untuk tahap ini dapat mengakibatkan “paralisis analisis”
JAWAB:
Setiap tahapan dalam pengembangan sistem merupakan tahapan-tahapan yang penting, termasuk tahap spesifikasi kebutuhan sistem. Didalam tahap ini, ditentukan apa saja yang dibutuhkan sistem tersebut sesuai dengan keinginan atau kebutuhan penggunanya. Detailnya, analis harus bisa mengumpulkan informasi yang terperinci dan semua data dari analisis kebutuhan ini haruslah benar sesuai apa yang dimaksud oleh klien, bukan benar menurut apa yang dipikirkan oleh pihak analisis.. Apabila tahap ini dipercepat, akan terjadi kemungkinan kelalaian dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut. Hal ini dapat berakibat dengan kegagalan pengembangan sistem karena kurang sempurnanya sistem tersebut untuk digunakan dan pengguna dapat merasa bahwa pengembangan sistem ini tidak ada gunanya karena tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Salah satu penyebab kegagalan sistem ialah kelalaian dalam menentukan kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, tahap spesifikasi kebutuhan sistem ini sangat penting untuk dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.
Namun, apabila waktu yang digunakan untuk melakukan tahap ini terlalu lama, hal ini juga tidak berarti baik karena dapat mengakibatkan paralisis analisis. Paralisis analisis yaitu suatu kondisi di mana pemodelan sistem dilakukan secara berlebihan dan dramatis sehingga memperlambat kemajuan pengembangan sistem menuju tahap implementasi. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa apabila terlalu lama dilakukan tahap spesifikasi sistem maka dapat menghambat kemajuan pengembangan sistem itu sendiri. Maksudnya yaitu apabila kita dapat melakukan tahap spesifikasi kebutuhan sistem ini dengan waktu yang cukup efisien, maka kita sudah bisa melanjutkan tahapan-tahapan selanjutnya untuk dilakukannya pengembangan sistem. Semakin lama waktu yang digunakan untuk melakukan suatu tahapan, maka semakin lama pula kemajuan dari pengembangan sistem itu terwujud.

2.      Bedakan antara masalah dan gejala. Berikan sebuah contoh. Apakah biasanya masalah dan gejala tersebut dikenali oleh manajer tingkat atas, menengah, atau bawah?
JAWAB:
Dalam proses mengidentifikasi permasalahan yang timbul, kadangkala sering terjebak dengan suatu keadaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Sedangkan masalah adalah penyebab dari persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
Gejala dan masalah ini biasanya pertama kali dikenali oleh manajer tingkat bawah. Karena manajer tingkat bawah ini terus-menerus menjalin kontak dengan sistem yang ada sehingga dapat dengan cepat mengenali gejala dan masalah yang timbul dari sistem tersebut.

3.      Kebanyakan perusahaan merendahkan kebutuhan biaya dan waktu untuk SDLC sebanyak 50 persen. Menurut anda, mengapa hal ini terjadi? Dalam tahapan apa saja menurut anda pengurangan ini paling banyak dilakukan?
JAWAB:
Hal ini terjadi karena jika perusahaan merendahkan kebutuhan biaya maka perusahaan akan mendapatkan manfaat lebih baik manfaat berwujud maupun manfaat tidak berwujud, sehingga aktivitas perusahaan akan lebih ekonomis dan efisien. Pengurangan ini paling banyak dilakukan dalam tahapan mengidentifikasi manfaat.

4.      Banyak proyek sistem baru secara kasar tidak terlalu memperhitungkan volume transaksi hanya karena proyek-proyek tersebut tidak memperhitungkan bagaimana sistem yang baru dan yang ditingkatkan tersebut sesungguhnya dapat meningkatkan permintaan. Jelaskan bagaimana hal ini dapat terjadi dan berikan sebuah contoh.
JAWAB:
Hal tersebut biasanya terjadi karena perusahaan baru biasanya lebih berorientasi terhadap kepuasan pelanggan dibandingkan volume transaksi yang terjadi di perusahaan tersebut. Hal ini biasanya dilakukan sebagai strategi perusahaan agar perusahaan dapat menarik perhatian banyak pelanggan di awal-awal pendirian proyek barunya.  Padahal, belum tentu sistem baru yang diterapkannya tersebut dapat meningkatkan volume transaksi penjualan perusahaan.
Contohnya saja, perusahaan baru akan melakukan promosi besar-besaran yang biasanya memberikan keuntungan yang sangat sedikit untuk perusahaan, seperti perusahaan pizza yang memberikan promo buy 1 get 1. Hal tersebut dilakukan guna menarik perhatian pelanggan. Namun, sebenarnya sistem tersebut belum tentu bisa menaikkan volume transaksi di perusahaan itu. Mungkin persediaan atau produk perusahaan laku terjual, namun hal itu dikarenakan pelanggan akan mendapat gratis satu box pizza apabila telah membeli satu box pizza. Jadi, hal itu tidak menjamin volume transaksi perusahaan dapat meningkat sehingga tidak dapat dipastikan perusahaan akan mendapat keuntungan.

5.   Apakah menurut anda kelayakan hukum merupakan isu dalam sistem yang melibatkan penggunaan mesin untuk menjual tiket undian?
JAWAB:
Ya. Karena dalam system pemrosesan transaksi keuangan, legalitas system selalu menjadi masalah. Namun demikian, legalitas juga merupakan isu bagi system nonkeuangan yang memproses data-data sensitif, seperti data pasien rumah sakit atau peringkat kredit pribadi dan sebagainya. Desain system yang berbeda akan mewakili tingkat risiko yang berbeda dalam menghadapi data seperti itu. Penilai harus peduli bahwa desain konseptual tersebut mempertimbangkan pengendalian utama, kemanan, dan masalah-masalah jejak audit serta bahwa system tersebut tidak melanggar hukum yang berkaitan dengan hak pribadi atau penggunaan mesin dalam menjual tiket undian dan informasi.

6.   Jika suatu perusahaan memutuskan sebelumnya untuk beroperasi dengan sebuah sistem bertujuan khusus, seperti SAP, berdasarkan rekomendasi dari sebuah kantor akuntan publik, haruskan SDLC dipotong jalurnya?
JAWAB:
Tidak harus dipotong jalur SDLC tersebut. Karen,a  SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
1.      Rencana (planning)
2.      Analisis (analysis)
3.      Desain (design)
4.      Implementasi (implementation)
5.      Ujicoba (testing)
6.      Pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Jika auditor dapat memverifikasi bahwa berbagai proses ini dikendalikan secara efektif, maka auditor dapat membatasi keluasan pengujian aplikasi yang harus dilakukannya. Akan tetapi, jika bukti audit menunjukkan pengendalian SDLC lemah dan tidak konsisten aplikasinya, maka pengujian aplikasi dan substansif tidak dapat dikurangi.

7.    Jika sistem tertinggal dari jadwalnya, dan jika tiap modul program diuji serta tidak ada masalah yang dapat ditemukan, apakah perlu untuk menguji semua modul dalam hubungannya dengan satu sama lain? Mengapa atau mengapa tidak?
JAWAB:
Tidak. Karena pengujian sistem dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1.      Black-box
Pengujian dilakukan secara bersamaan untuk memperlihatkan bahwa setiap fungsi beroperasi sepenuhnya dan mencari kesalahan setiap fungsi. Teknik ini dilakukan dengan cara menguji setiap modul program untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin ada.
2.      White-box
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa semua modul program berhubungan sesuai jalur logika. Dalam teknik ini dilakukan pengujian terhadap semua modul program dalam hubungannya satu sama lain. Namun, sebelum melakukan pengujian ini juga perlu dilakukan pengujian terhadap setiap modul paling sedikit satu kali.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan implementasi sistem, pengujian yang sangat diperlukan ialah cukup dengan pengujian terhadap semua modul yang ada agar dapat ditemukan kesalahan-kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Bila ingin memastikan hubungan dari setiap modul, baru perlu dilakukan pengujian white-box. Dan ketika akan dilakukan implementasi sistem, maka modul-modul tersebut harus disatukan dan diuji sebagai suatu kesatuan.

8.      Siapa yang melakukan kajian pascaimplementasi? Kapan pengkajian ini harus dilakukan? Jika sebuah firma konsultan luar dikontrak untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem baru, atau jika piranti lunak siap pakai dibeli, akankah kajian pascaimplementasi masih dibutuhkan?
JAWAB:
Kajian pascaimplementasi dilakukan oleh sebuah tim independen untuk mengukur keberhasilan sistem dan proses terkait setelah sistem baru dijalankan. Kajian pascaimplementasi ini biasanya dilakukan beberapa bulan setelah tahap implementasi sistem.
Jika sebuah firma konsultan luar dikontrak untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem baru, atau jika piranti lunak siap pakai dibeli oleh sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut tetap membutuhkan kajian pascaimplementasi ini. Karena, walaupun perusahaan telah membeli sebuah sistem yang siap pakai, atau telah mengontrak firma konsultan luar yang mungkin berisi para professional yang menghasilkan sistem tersebut, namun hasil yang diberikan sistem belum tentu sempurna dalam hal perkiraan akurasi anggaran, waktu, biaya, manfaat serta dalam hal memenuhi kebutuhan pengguna berdasarkan desain sistem itu sendiri. Oleh sebab itu, kajian pascaimplementasi ini tetap dibutuhkan untuk memberikan pandangan ke dalam mengenai berbagai cara untuk memperbaiki proses terkait di masa mendatang.

9.   Diskusikan isu independensi ketika suatu kantor akuntan publik juga memberikan input dalam pengembangan dan pemilihan sistem baru.
JAWAB:
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuantan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (infacts) maupun dalam penampilan (in appearance). Independensi dalam Audit dapat diartikan sebagai sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi hasilnya dan membuat laporan audit. Auditor tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan. Dengan kata lain auditor dapat mempertimbangkan fakta dengan baik yang kemudian ditarik menjadi suatu kesimpulan jika ia memiliki keahlian mengenai hal tersebut.
Oleh karena itu, dalam pemilihan dan pengembangan sebuah sistem baru seorang auditor harus benar-benar mengerti akan sistem tersebut sehingga sistem yang digunakan dapat memberikan manfaat kepada pemakai dan juga dapat menggantikan sistem yang lama menjadi baru Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Namun, dalam penggantian atau pengembangan suatu sistem pasti ada pihak perusahaan tidak setuju atas penggantian sistem atau pengembangan sistem dengan alasan pengembangan sistem atau penggantian sistem akan membutuhkan dana yang lebih besar atau jika sistem di perbaharui ada kemungkinan akan ditemukannya berbagai kecurangan dari sistem lama yang telah berjalan. Maka dari itu, KAP dalam input sistem baru harus bisa menjaga independensinya karena dengan penggantian sistem yg baru perusahaan dapat mencapai banyak manfaat.

10.  Diskusikan tiga manfaat yang berkaitan dengan pemrograman modular.
JAWAB:
Tiga manfaat dari pemrograman modular, yaitu:
1.      Efisiensi pemrograman
Beberapa modul dapat dikodekan dan diuji secara independen sehingga akan sangat banyak mengurangi waktu pemrograman. Perusahaan dapat menugaskan beberapa programmer untuk sebuah sistem. Dengan bekerja secara parallel, tiap programmer akan mendesain beberapa modul. Modul-modul ini kemudian akan disatukan menjadi sebuah sistem yang utuh.
2.      Efisiensi pemeliharaan
Beberapa modul kecil lebih mudah untuk dianalisis dan diubah hingga dapat mengurangi waktu memulai selama pemeliharaan. Perubahan yang luas dapat dibagi ke beberapa programmer secara simultan untuk mempersingkat waktu pemeliharaan.
3.      Pengendalian
Dengan menjaga berbagai modul tersebut tetap kecil, maka modul-modul tersebut tidak akan terlalu banyak berisi kesalahan yang besar atau logika yang mengarah pada penipuan. Karena tiap modul independen dari modul lainnya, kesalahan yang ada akan berada di modul terkait saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar