Nama :
Ismi Herdyanti
NPM :
29213986
Kelas :
4EB10
Mat.Kul :
Pemeriksaan Akuntansi Lanjut**
SOAL GENAP
PERNYATAAN KAJI
ULANG
1. Apa peran dari akuntan dalam SDLC? Mengapa akuntan
dapat diminta untuk memberikan input dalam pengembangan sistem informasi nonakuntansi?
JAWAB:
Peran
akuntan dalam SDLC (System Development Life Circle) ada tiga, yaitu:
1.)
Akuntan sebagai pengguna.
Semua
sistem yang memproses transaksi keuangan akan berdampak pada fungsi akuntansi
dalam hal tertentu. seperti juga semua pengguna lainnya, akuntan harus
memberikan gambaran yang jelas mengenai berbagai masalah dan kebutuhannya
kepada para professional sistem.
Contoh: akuntan
harus menentukan teknik akuntansi yang akan digunakan.
2.)
Akuntan sebagai anggota tim pengembangan.
Akuntan
dapat dijadikan rujukan untuk memberikan saran atau untuk menentukan apakah
sistem yang diusulkan memiliki risiko pengendalian internal.
3.)
Akuntan sebagai auditor.
Semua
sistem informasi akuntansi harus dapat diaudit. Akuntan/auditor memiliki
kepentingan terhadap semua sistem, sehingga mereka harus dilibatkan dari awal
dalam tahap desain, terutama yang berkaitan dengan dapat tidaknya sistem
diaudit, keamanan, dan pengendalian.
Seorang akuntan dapat diminta untuk memberikan input
dalam pengembangan sistem informasi nonakuntansi karena peran akuntan dalam
pengembangan sistem informasi tidak hanya sebagai pengguna yang harus
menentukan teknik akuntansinya saja. Melainkan juga sebagai tim pengembangan,
yang memberikan saran terkait dengan
risiko dari sistem yang sedang berjalan serta sebagai auditor yang bertugas
mengaudit suatu sistem untuk menilai apakah sistem tersebut telah berjalan
dengan baik atau masih memiliki kekurangan lainnya.
2.
Mengapa sering kali sulit untuk mendapatkan
keterlibatan pengguna yang kompeten dan berarti dalam SDLC?
JAWAB:
Karena
dalam pembuatan sistem khusus nya sistem yang baru setiap pengguna tidak
diikutsertakan dalam melakukan pembuatan sistem. Seharusnya dalam mebuat sistem
pengguna diikutsertakan agar pengguna lebih sesuai dalam menerima sistem baru
dan meraka dapat pula mengkontribusi designnya, dan menggunakannya.
3. Mengapa perencanaan sistem strategis tidak secara
teknis dianggap menjadi bagian dari SDLC?
JAWAB:
Secara
teknis, perencanaan sistem strategis bukanlah bagian dari SDLC karena SDLC
berhubungan dengan aplikasi tertentu. sementara perencanaan sistem strategis
lebih berkaitan dengan alokasi berbagai sumber daya sistem seperti karyawan
(jumlah professional sistem yang harus dikontrak), peranti keras (jumlah terminal
kerja, minikomputer, dan mainframe yang harus dibeli), peranti lunak (dana yang
dialokasikan untuk proyek sistem baru dan untuk pemeliharaan sistem), serta
telekomunikasi (dana yang dialokasikan untuk jaringan dan EDI).
4.
Apa tujuan dari perencanaan proyek dan apa saja
tahapannya?
JAWAB:
Tujuan
dari perencanaan proyek adalah untuk mengalokasikan sumber daya ke tiap
aplikasi dalam kerangka kerja rencana strategis. Tahapan dalam perencanaan
proyek yaitu:
1.
Identifikasi
berbagai area kebutuhan pengguna
2.
Membuat proposal
3.
Mengevaluasi
kelayakan tiap proposal dan kontribusinya pada rencana bisnis
4.
Membuat
prioritas untuk setiap proyek
5.
Menjadwalkan
berbagai pekerjaan yang akan dilakukan
5.
Apa saja kategori umum fakta yang harus dikumpulkan
dalam survey sistem?
JAWAB:
Kategori
umum dari fakta yang harus dikumpulkan dalam survey sistem yaitu:
1.
Sumber data
2.
Pengguna
3.
Penyimpanan data
4.
Proses
5.
Aliran data
6.
Pengendalian
7.
Volume ttansaksi
8.
Tingkat
kesalahan
9.
Biaya sumber
daya
10. Kemacetan dan operasi yang redundan
6.
Apa saja kebaikan dan kelemahan dari survey sistem
yang ada?
JAWAB:
Kebaikan
dari survey sistem yang ada, yaitu:
1. Mengidentifikasi aspek apa saja yang harus
dipertahankan dari sistem yang lama
Dengan
melakukan survey dari sistem yang ada, analis
sistem dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang bernilai untuk
dipertahankan dan aspek-aspek yang harus dimodifikasi untuk digunakan ke dalam
sistem yang baru.
2.
Memaksa analis sistem untuk memahami sistem secara
penuh
Dengan
dilakukannya survey sistem, analis sistem dipaksa untuk mengetahui bagaimana
kondisi sistem lama lalu apa yang nantinya harus ia lakukan dengan sistem baru.
3.
Memisahkan akar permasalahan dari gejala
Dengan
melakukan survei sistem yang ada, analis dapat menentukan penyebab dari
berbagai gejala masalah yang dilaporkan. Mungkin saja akar masalah tersebut
tidak berkaitan dengan sistem informasi atau mungkin akar masalah tersebut
ialah pihak manajemen atau karyawan yang dapat diatasi tanpa mendesain ulang
sistem informasi tersebut.
Kelemahan
dari survey sistem yang ada, yaitu:
1.
Lubang ter (tar pit) fisik yang ada
Dengan
melakukan survey sistem yang ada, bila ditemukan masalah-masalah yang dinilai
cukup berat, analis bisa saja tersedot masalah tersebut hingga akhirnya lupa
dengan tujuan dari dilakukannya survey itu.
2.
Berpikir di dalam kotak
Survey
sistem yang ada dapat menjadi penyebab terhambatnya ide-ide untuk dilakukannya
pembuatan sistem baru.
7.
Apa saja beberapa dokumen utama yang dapat dikaji
dalam survey sistem yang ada?
JAWAB:
Dokumen
utama yang dapat dikaji dalam survey sistem yang ada, yaitu:
1.
Struktur
organisasi
2.
Deskripsi
pekerjaan
3.
Catatan
akuntansi
4.
Daftar akun
5.
Pernyataan
kebijakan
6.
Deskripsi
prosedur
7.
Laporan keuangan
8.
Laporan kinerja
9.
Bagan alir
sistem
10. Dokumen sumber
11. Daftar transaksi
12. Anggaran
13. Prediksi
14. Pernyataan misi
8.
Apa tujuan utama dari tahap desain konseptual
sistem?
JAWAB:
Tujuan
dari tahap desain konseptual sistem yaitu untuk menghasilkan beberapa
alternative konsep sistem yang memenuhi berbagai kebutuhan yang teridentifikasi
dalam analisis sistem.
9.
Seberapa jauh desain terperinci yang dibutuhkan
dalam tahap desain konseptual?
JAWAB:
Tahap
desain konseptual seharusnya bersifat umum. Desain tersebut mengidentifikasi
semua input, output, proses dan fitur khusus yang dibutuhkan untuk membedakan
suatu alternative dari alternative lainnya. Desain-desain ini tidak memiliki
perincian yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem. Akan tetapi, desain
tersebut memiliki perincian yang memadai untuk menunjukkan bagaimana kedua
sistem tersebut secara konseptual berbeda dari segi fungsinya.
10.
Apa peran utama auditor dalam desain konseptual
sistem?
JAWAB:
Auditor
adalah pemegang kepentingan dalam semua sistem keuangan sehingga memiliki peran
penting dalam tahap desain konseptual sistem, yaitu auditor harus mengetahui
implikasi pengendalian dari setiap desain alernatif dan memastikan bahwa
konvensi akutansi dan persyaratan hukum dapat terpenuhi. Beberapa teknik audit
komputer mensyaratkan sistem untuk didesain dengan fitur-fitur audit tertentu. Fitur-fitur
ini memerlukan sumber daya dan perlu dipertimbangkan pada saat desain
konseptual.
11.
Apa yang membuat analisis biaya-manfaat lebih sulit
dilakukan untuk sistem informasi daripada dalam investasi lainnya yang
dilakukan perusahaan?
JAWAB:
Manfaat
dari pengembangan sistem informasi tidak semuanya mudah diukur secara langsung
dengan nilai uang. Karena manfaat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan
dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud
(intangible benefits). Keuntungan tak berwujud (intangible benefits) ini yang
merupakan keuntungan-keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam
bentuk satuan nilai uang, sehingga cara pengukurannya harus dilakukan dengan
penaksiran tingkat efektivitasnya.
Contoh:
keuntungan pelayanan kepada langganan yang lebih baik.
12.
Bedakan antara sistem siap pakai dengan backbone.
Mana yang lebih fleksibel?
JAWAB:
Sistem siap pakai à Sistem jadi dan teruji serta siap untuk
diimplementasikan.
Sistem Backbone à struktur sistem dasar yang akan dikembangkan.
Bila
dibedakan antara sistem siap pakai dengan sistem backbone, sistem backbone
dianggap lebih fleksibel. Karena sistem backbone masih merupakan suatu struktur
dasar dari sebuah sistem yang masih dapat dikembangkan. Meskipun telah
diprogram, namun dalam sistem backbone ini desain antar muka (interface)
penggunanya dilakukan oleh klien atau pengguna sistem itu sendiri agar dapat
disesuaikan dengan kebutuhan klien yang berbeda-beda.
13.
Mengapa pemrograman modular lebih disukai untuk
pengodean bebas?
JAWAB:
Karena
teknik pemrograman modular menghasilkan beberapa program kecil yang melakukan
pekerjaan kecil yang telah ditentukan sehingga menghasilkan efisiensi
pemrograman, efisiensi pemeliharaan dan pengendalian. Selain itu, pemograman
modular merupakan metode pemakaian yang sangat mudah digunakan untuk bahasa
C/C++.
14.
Jelaskan peran penting dokumentasi oleh programmer
sistem!
JAWAB:
Programmer
sistem membutuhkan dokumentasi untuk melakukan debug atas kesalahan dan melakukan
pemeliharaan sistem. Oleh sebab itu, programmer dilibatkan dalam dokumentasi
sistem pada tingkat yang sangat teknis sehingga membutuhkan informasi umum dan
terperinci. Dokumentasi ini juga penting
dilakukan untuk:
1.)
Merancang atau
membuat sebuah sistem
Dokumentasi
sistem berguna sebagai media diskusi dan komunikasi antar perancang, analis,
maupun programer.
2.)
Mengevaluasi
kelemahan dan keunggulan sebuah sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem
Pihak
yang berkepentingan dengan evaluasi sistem adalah:
a.
Analis sistem
pada
saat si analis sedang mengevaluasi sistem lama yang sudah berjalan
b.
Auditor
Baik
auditor internal maupun auditor eksternal.
3.)
Mempelajari prosedur
dalam sebuah perusahaan
Dokumentasi
sistem dapat menjadi media pelatihan karyawan baru.
PERTANYAAN
DISKUSI
1.
Diskusikan bagaimana mempercepat tahap spesifikasi
kebutuhan sistem dapat menunda atah bahkan mengakibatkan kegagalan proses
pengembangan sistem. Sebaliknya, diskusikan bagaimana waktu yang terlalu lama
dihabiskan untuk tahap ini dapat mengakibatkan “paralisis analisis”
JAWAB:
Setiap tahapan dalam pengembangan sistem merupakan
tahapan-tahapan yang penting, termasuk tahap spesifikasi kebutuhan sistem.
Didalam tahap ini, ditentukan apa saja yang dibutuhkan sistem tersebut sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan penggunanya. Detailnya, analis harus bisa mengumpulkan
informasi yang terperinci dan semua data dari analisis kebutuhan ini haruslah
benar sesuai apa yang dimaksud oleh klien, bukan benar menurut apa yang
dipikirkan oleh pihak analisis.. Apabila tahap ini dipercepat, akan terjadi
kemungkinan kelalaian dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut. Hal
ini dapat berakibat dengan kegagalan pengembangan sistem karena kurang
sempurnanya sistem tersebut untuk digunakan dan pengguna dapat merasa bahwa
pengembangan sistem ini tidak ada gunanya karena tidak sesuai dengan kebutuhan
mereka. Salah satu penyebab kegagalan sistem ialah kelalaian dalam menentukan
kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, tahap spesifikasi kebutuhan sistem ini
sangat penting untuk dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.
Namun, apabila waktu yang digunakan untuk melakukan
tahap ini terlalu lama, hal ini juga tidak berarti baik karena dapat
mengakibatkan paralisis analisis. Paralisis analisis yaitu suatu kondisi di
mana pemodelan sistem dilakukan secara berlebihan dan dramatis sehingga memperlambat
kemajuan pengembangan sistem menuju tahap implementasi. Dari pengertian tersebut
dapat dilihat bahwa apabila terlalu lama dilakukan tahap spesifikasi sistem
maka dapat menghambat kemajuan pengembangan sistem itu sendiri. Maksudnya yaitu
apabila kita dapat melakukan tahap spesifikasi kebutuhan sistem ini dengan
waktu yang cukup efisien, maka kita sudah bisa melanjutkan tahapan-tahapan
selanjutnya untuk dilakukannya pengembangan sistem. Semakin lama waktu yang
digunakan untuk melakukan suatu tahapan, maka semakin lama pula kemajuan dari
pengembangan sistem itu terwujud.
2.
Bedakan antara masalah dan gejala. Berikan sebuah
contoh. Apakah biasanya masalah dan gejala tersebut dikenali oleh manajer
tingkat atas, menengah, atau bawah?
JAWAB:
Dalam
proses mengidentifikasi permasalahan yang timbul, kadangkala sering terjebak
dengan suatu keadaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang
dihasilkan oleh masalah. Sedangkan masalah adalah penyebab dari persoalan, atau
penyebab dari suatu peluang.
Gejala
dan masalah ini biasanya pertama kali dikenali oleh manajer tingkat bawah. Karena
manajer tingkat bawah ini terus-menerus menjalin kontak dengan sistem yang ada
sehingga dapat dengan cepat mengenali gejala dan masalah yang timbul dari
sistem tersebut.
3.
Kebanyakan perusahaan merendahkan kebutuhan biaya
dan waktu untuk SDLC sebanyak 50 persen. Menurut anda, mengapa hal ini terjadi?
Dalam tahapan apa saja menurut anda pengurangan ini paling banyak dilakukan?
JAWAB:
Hal
ini terjadi karena jika perusahaan merendahkan kebutuhan biaya maka perusahaan
akan mendapatkan manfaat lebih baik manfaat berwujud maupun manfaat tidak
berwujud, sehingga aktivitas perusahaan akan lebih ekonomis dan efisien.
Pengurangan ini paling banyak dilakukan dalam tahapan mengidentifikasi manfaat.
4.
Banyak proyek sistem baru secara kasar tidak terlalu
memperhitungkan volume transaksi hanya karena proyek-proyek tersebut tidak
memperhitungkan bagaimana sistem yang baru dan yang ditingkatkan tersebut
sesungguhnya dapat meningkatkan permintaan. Jelaskan bagaimana hal ini dapat
terjadi dan berikan sebuah contoh.
JAWAB:
Hal
tersebut biasanya terjadi karena perusahaan baru biasanya lebih berorientasi
terhadap kepuasan pelanggan dibandingkan volume transaksi yang terjadi di
perusahaan tersebut. Hal ini biasanya dilakukan sebagai strategi perusahaan
agar perusahaan dapat menarik perhatian banyak pelanggan di awal-awal pendirian
proyek barunya. Padahal, belum tentu
sistem baru yang diterapkannya tersebut dapat meningkatkan volume transaksi
penjualan perusahaan.
Contohnya
saja, perusahaan baru akan melakukan promosi besar-besaran yang biasanya
memberikan keuntungan yang sangat sedikit untuk perusahaan, seperti perusahaan
pizza yang memberikan promo buy 1 get 1. Hal tersebut dilakukan guna menarik
perhatian pelanggan. Namun, sebenarnya sistem tersebut belum tentu bisa
menaikkan volume transaksi di perusahaan itu. Mungkin persediaan atau produk
perusahaan laku terjual, namun hal itu dikarenakan pelanggan akan mendapat
gratis satu box pizza apabila telah membeli satu box pizza. Jadi, hal itu tidak
menjamin volume transaksi perusahaan dapat meningkat sehingga tidak dapat
dipastikan perusahaan akan mendapat keuntungan.
5. Apakah menurut anda kelayakan hukum merupakan isu
dalam sistem yang melibatkan penggunaan mesin untuk menjual tiket undian?
JAWAB:
Ya.
Karena dalam system pemrosesan transaksi keuangan, legalitas system selalu menjadi
masalah. Namun demikian, legalitas juga merupakan isu bagi system nonkeuangan
yang memproses data-data sensitif, seperti data pasien rumah sakit atau peringkat
kredit pribadi dan sebagainya. Desain system yang berbeda akan mewakili tingkat
risiko yang berbeda dalam menghadapi data seperti itu. Penilai harus peduli bahwa
desain konseptual tersebut mempertimbangkan pengendalian utama, kemanan, dan masalah-masalah
jejak audit serta bahwa system tersebut tidak melanggar hukum yang berkaitan dengan
hak pribadi atau penggunaan mesin dalam menjual tiket undian dan informasi.
6. Jika suatu perusahaan memutuskan sebelumnya untuk
beroperasi dengan sebuah sistem bertujuan khusus, seperti SAP, berdasarkan
rekomendasi dari sebuah kantor akuntan publik, haruskan SDLC dipotong jalurnya?
JAWAB:
Tidak
harus dipotong jalur SDLC tersebut. Karen,a
SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak,
yang terdiri dari tahap-tahap:
1.
Rencana
(planning)
2.
Analisis
(analysis)
3.
Desain (design)
4.
Implementasi
(implementation)
5.
Ujicoba
(testing)
6.
Pengelolaan (maintenance).
Dalam
rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan
perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk
perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses
pengembangan perangkat lunak. Jika auditor dapat memverifikasi bahwa berbagai
proses ini dikendalikan secara efektif, maka auditor dapat membatasi keluasan pengujian
aplikasi yang harus dilakukannya. Akan tetapi, jika bukti audit menunjukkan pengendalian
SDLC lemah dan tidak konsisten aplikasinya, maka pengujian aplikasi dan substansif
tidak dapat dikurangi.
7. Jika sistem tertinggal dari jadwalnya, dan jika tiap
modul program diuji serta tidak ada masalah yang dapat ditemukan, apakah perlu
untuk menguji semua modul dalam hubungannya dengan satu sama lain? Mengapa atau
mengapa tidak?
JAWAB:
Tidak.
Karena pengujian sistem dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1.
Black-box
Pengujian
dilakukan secara bersamaan untuk memperlihatkan bahwa setiap fungsi beroperasi
sepenuhnya dan mencari kesalahan setiap fungsi. Teknik ini dilakukan dengan
cara menguji setiap modul program untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang
mungkin ada.
2.
White-box
Pengujian
dilakukan untuk memastikan bahwa semua modul program berhubungan sesuai jalur
logika. Dalam teknik ini dilakukan pengujian terhadap semua modul program dalam
hubungannya satu sama lain. Namun, sebelum melakukan pengujian ini juga perlu
dilakukan pengujian terhadap setiap modul paling sedikit satu kali.
Oleh
sebab itu, sebelum melakukan implementasi sistem, pengujian yang sangat
diperlukan ialah cukup dengan pengujian terhadap semua modul yang ada agar
dapat ditemukan kesalahan-kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Bila ingin memastikan hubungan dari setiap modul, baru perlu dilakukan
pengujian white-box. Dan ketika akan dilakukan implementasi sistem, maka
modul-modul tersebut harus disatukan dan diuji sebagai suatu kesatuan.
8.
Siapa yang melakukan kajian pascaimplementasi? Kapan
pengkajian ini harus dilakukan? Jika sebuah firma konsultan luar dikontrak
untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem baru, atau jika piranti lunak
siap pakai dibeli, akankah kajian pascaimplementasi masih dibutuhkan?
JAWAB:
Kajian
pascaimplementasi dilakukan oleh sebuah tim independen untuk mengukur
keberhasilan sistem dan proses terkait setelah sistem baru dijalankan. Kajian
pascaimplementasi ini biasanya dilakukan beberapa bulan setelah tahap
implementasi sistem.
Jika
sebuah firma konsultan luar dikontrak untuk mendesain dan mengimplementasikan
sistem baru, atau jika piranti lunak siap pakai dibeli oleh sebuah perusahaan,
maka perusahaan tersebut tetap membutuhkan kajian pascaimplementasi ini.
Karena, walaupun perusahaan telah membeli sebuah sistem yang siap pakai, atau
telah mengontrak firma konsultan luar yang mungkin berisi para professional
yang menghasilkan sistem tersebut, namun hasil yang diberikan sistem belum
tentu sempurna dalam hal perkiraan akurasi anggaran, waktu, biaya, manfaat
serta dalam hal memenuhi kebutuhan pengguna berdasarkan desain sistem itu
sendiri. Oleh sebab itu, kajian pascaimplementasi ini tetap dibutuhkan untuk
memberikan pandangan ke dalam mengenai berbagai cara untuk memperbaiki proses
terkait di masa mendatang.
9. Diskusikan isu independensi ketika suatu kantor
akuntan publik juga memberikan input dalam pengembangan dan pemilihan sistem
baru.
JAWAB:
Dalam
menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam
Standar Profesional Akuantan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental
independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (infacts) maupun
dalam penampilan (in appearance). Independensi dalam Audit dapat diartikan
sebagai sudut pandang yang tidak bias dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi
hasilnya dan membuat laporan audit. Auditor tidak hanya harus independen dalam
fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan. Dengan kata lain auditor
dapat mempertimbangkan fakta dengan baik yang kemudian ditarik menjadi suatu
kesimpulan jika ia memiliki keahlian mengenai hal tersebut.
Oleh
karena itu, dalam pemilihan dan pengembangan sebuah sistem baru seorang auditor
harus benar-benar mengerti akan sistem tersebut sehingga sistem yang digunakan
dapat memberikan manfaat kepada pemakai dan juga dapat menggantikan sistem yang
lama menjadi baru Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru
untuk menggantikan sistem lama secara keseluruan atau memperbaiki sistem yang
telah ada.
Namun,
dalam penggantian atau pengembangan suatu sistem pasti ada pihak perusahaan
tidak setuju atas penggantian sistem atau pengembangan sistem dengan alasan pengembangan
sistem atau penggantian sistem akan membutuhkan dana yang lebih besar atau jika
sistem di perbaharui ada kemungkinan akan ditemukannya berbagai kecurangan dari
sistem lama yang telah berjalan. Maka dari itu, KAP dalam input sistem baru
harus bisa menjaga independensinya karena dengan penggantian sistem yg baru
perusahaan dapat mencapai banyak manfaat.
10.
Diskusikan tiga manfaat yang berkaitan dengan
pemrograman modular.
JAWAB:
Tiga
manfaat dari pemrograman modular, yaitu:
1.
Efisiensi pemrograman
Beberapa
modul dapat dikodekan dan diuji secara independen sehingga akan sangat banyak
mengurangi waktu pemrograman. Perusahaan dapat menugaskan beberapa programmer
untuk sebuah sistem. Dengan bekerja secara parallel, tiap programmer akan
mendesain beberapa modul. Modul-modul ini kemudian akan disatukan menjadi
sebuah sistem yang utuh.
2.
Efisiensi pemeliharaan
Beberapa
modul kecil lebih mudah untuk dianalisis dan diubah hingga dapat mengurangi
waktu memulai selama pemeliharaan. Perubahan yang luas dapat dibagi ke beberapa
programmer secara simultan untuk mempersingkat waktu pemeliharaan.
3.
Pengendalian
Dengan
menjaga berbagai modul tersebut tetap kecil, maka modul-modul tersebut tidak
akan terlalu banyak berisi kesalahan yang besar atau logika yang mengarah pada
penipuan. Karena tiap modul independen dari modul lainnya, kesalahan yang ada
akan berada di modul terkait saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar