Nama :
1. Ismi
Herdyanti (29213986)
3. Meisar
Anastasia Sinaga (25213418)
Kelas :
4EB10
Mata Kuliah
: Akuntansi Internasional #
TUGAS 2
I. 8
(DELAPAN) FAKTOR YANG MEMILIKI PENGARUH SIGNIFIKAN DALAM PERKEMBANGAN DUNIA
AKUNTANSI
Lingkungan bisnis di dunia kini
semakin berkembang pesat. Seiring perkembangan lingkungan bisnis tersebut, maka
hal-hal yang terkait dengan lingkungan bisnis pun diharapkan dapat turut
berkembang, salah satunya ialah bidang akuntansi. Akuntansi diharapkan dapat
terus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Dalam
perkembangannya, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dunia akuntansi
tersebut, antara lain:
1. Sumber
Pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem
Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi
tertentu.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Banyak
Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh
bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti
contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar
di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan
plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada
saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi
seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat
Pendidikan
Standar
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.
8. Budaya
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara. Menurut Hofstede, terdapat 4 (empat) dimensi
budaya nasional, yaitu:
· Individualisme vs kolektivisme, yang merupakan
kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan
terhadap tatanan yang tersusun dan saling tergantung.
·
Large vs small power distance, yaitu sejauh
mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian
kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
· Strong vs weak uncertainty avoidance,
yaitu sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambigitas dan suatu masa depan yang
tidak pasti.
·
Maskulintas vs feminimitas, yaitu sejauh
mana peranan gender ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
II. 4
(EMPAT) PENDEKATAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI YANG DITEMUKAN DALAM EKONOMI DUNIA
BARAT YANG BERORIENTASI PASAR
Tidak semua Negara menggunakan
sistem akuntansi yang sama sehingga munculah akuntansi internasional yang
membahas berbagai perbedaan sistem akuntansi nasional di berbagai negara di
dunia. Untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi
nasional di berbagai Negara berbeda-beda, perlu diadakannya pengklasifikasian.
Dengan tujuan untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan di berbagai Negara
menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi akuntansi internasional
dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu dengan pertimbangan dan dengan secara
empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi
dan pengalaman. Sedangkan klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan
tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan 4 (empat) pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi
berorientasi pasar, yaitu antara lain:
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi
Pengembangan
akuntansi berdasarkan pendekatan makroekonomi ini dirancang untuk meningkatkan
tujuan makroekonomi nasional. Pada umumnya, tujuan perusahaan adalah mengikuti
kebijakan nasional, bukan memimpin kebijakan nasional. Karena, perusahaan
bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Contohnya
saja, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yang stabil dengan
menghindari perubahan besar dalam siklus bisnis akan menghasilkan praktik
akuntansi yang meratakan laba. Atau, suatu negara dapat mengizinkan penghapusan
pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri tertentu untuk mendorong
perkembangan industri tersebut. Contoh Negara yang sistem akuntansinya
berkembang dengan pendekatan makroekonomi yaitu Swedia.
2. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi
Akuntansi
yang berkembang berdasarkan prinsip-prinsip mikroekonomi berfokus pada tujuan
individu perusahaan yaitu untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini,
perusahaan harus memperlahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan secara
jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha.
Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggañtian sangat didukung
karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Negara yang sistem akuntansinya
berkembang dengan pendekatan mikroekonomi yaitu Belanda.
3. Berdasarkan
pendekatan independen
Pendekatan
independen dalam pengembangan akuntansi berasal dan praktik bisnis yang berkembang
secara ad hoc dengan dasar perlahan-lahan, penuh pertimbangan, coba-coba, dan
kesalahan. Bisnis biasanya menghadapi kerumitan dan ketidakpastian yang
senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berdasarkan
pendekatan independen ini dipandang berkembang dengan cara yang sama seperti
halnya bisnis. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling
bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan
para pengguna. Negara yang sistem akuntansinya berkembang dengan pendekatan
independen yaitu lnggris dan Amerika Serikat.
4. Berdasarkan
pendekatan yang seragam
Akuntansi
dengan pendekatan yang seragam distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran,
pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas
pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan
di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan
ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja,
mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Negara
yang sistem akuntansinya berkembang dengan pendekatan makroekonomi yaitu Perancis.
Perancis menggunakan bagan akuntansi nasional yang seragam, yang erupakan
pendukung utama pendekatan seragam.
III. ORIENTASI
PENYAJIAN WAJAR, KEPATUHAN TERHADAP HUKUM, DAN NEGARA-NEGARA YANG DOMINAN
MEMILIKI ORIENTASI TERSEBUT
Dalam akuntansi Laporan keuangan
menyajikan laporan dengan wajar pada
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan. Orientasi penyajian wajar merupakan faktor pertimbangan
sehat diperlukan bagi penyusun laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu yang akan mengarah ke pertimbangan sehat. Pertimbangan
sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam
kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu
tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Misalnya, menetapkan aset
atau pendapatan yang sesuai dengan kenyataan bukan maalahmenetapkan lebih
rendah atau mencatat kewajiban atau belanja yang sebenarnya bukan
memanipulasinya menjadi lebih tinggi, sehingga laporan keuangan yang di
hasilkan netral dan andal.
Negara-negara yang menerapkan
kepatuhan dan keandalan hukum yaitu negara-negara
hukum kode (berorientasi legalistic) di mana laporan konsolidasi menerapkan
pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan
cara ini, diharapakan laporan konsolidasi dapat digunakan oleh pihak investor
dan laporan keuangan indidvidu perusahaan dapat memenuhi ketentuan hukum
seperti biaya pajak.
Referensi :
1. Perkembangan
dan Klarifikasi Akuntansi oleh Eria Handa Resta (Dapat Di akses di http://eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html)
2. Perkembangan
Akuntasi Oleh Nuri Bisiranawati (Dapat di akses di http://www.academia.edu/8932546/PERKEMBANGAN_AKUNTANSI_DI_INDONESIA
3. Teori Akuntansi Oleh Sri Apriyanti Husain (Dapat di akses di
https://www.slideshare.net/SriApriyantiHusain/146020300111009-sri-apriyanti-husain-utsteori-akuntansi-42931317)
4. Perkembangan
dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Oleh Vivi Oktaviani (Dapat diakses di http://vivi-oktaviani.blogspot.co.id/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html)
5. Empat
Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi Oleh Muttaqin Hasyim (Dapat diakses
di https://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/27/empat-pendekatan-terhadap-perkembangan-akuntansi/)
6. Akuntansi
Penyajian Wajar Dan Kepatuhan Terhadap Hukum oleh Donny Hasian (Dapat di akses di https://donnyhasian.wordpress.com/2013/03/16/tugas-akuntansi-international-minggu-ke-2/
)
7. Negara-negara
yang Domina Menerapkan Orientasi Kepatuhan Terhdap Hukum oleh Elianor Antonius
(Dapatr di akses Di http://elianor-antonius.blogspot.co.id/2015/03/tugas-akuntansi-internasional-2.html
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar