Nama :
1. Ismi Herdyanti (29213986)
3. Meisar Anastasia Sinaga (25213418)
Kelas : 4EB10
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional #
TUGAS 4
II. PERSAMAAN
& PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI DARI NEGARA AMERIKA SERIKAT, MEXICO, JEPANG,
CHINA DAN INDIA
I. PENGAWASAN AUDIT DARI LIMA NEGARA YAITU AMERIKA SERIKAT, MEXICO, JEPANG, CHINA DAN INDIA
Amerika dan Jepang merupakan negara dengan tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi dan telah menjadi pusat perekonomian. Bahkan negara tersebut merupakan pendiri Komite Standart Akuntansi Internasional (IASB – International Accounting Standart Board) yang telah banyak dijadikan acuan dalam dunia standar akuntansi. Disisi lain, terdapat negara dengan perekonomian yang baru terlihat berkembang dan kini telah memiliki sistem akuntansi yang hampir serupa dengan Negara-negara lainnya. Karena perkembangan perekonomian yang sangat tinggi di kelima Negara tersebut, perlu dilakukan adanya pengawasan audit. Sistem pengawasan audit di lima Negara tersebut belum tentu sama, berikut penjelasan mengenai sistem pengawasan audit dari kelima Negara tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Amerika Serikat
Perusahaan di Amerika Serikat dibentuk dibawah hukum Negara, bukan hukum federal. Setiap Negara bagian memiliki peraturan dasar perusahaannya tersendiri. Sehingga, audit tahunan yang dilakukan di Amerika Serikat hanya ada pada tingkat federal saja seperti yang dispesifikasikan oleh SEC. Dan untuk mendukung kegiatan pengawasan audit di Amerika Serikat, SEC membentuk PCAOB yaitu sebuah organisasi non-profit yang diawasi langsung oleh SEC yang memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
– Menerapkan audit, pengendalian kualitas, etika, kemandirian, dan standardisasi lainnya yang berhubungan dengan persiapan untuk laporan audit perusahaan agar aman diketahui publik.
– Mengawasi subjek audit perusahaan publik terhadap keamanan hukum.
– Memeriksa akuntansi firma public yang telah terdaftar.
– Mendukung akuntansi firma public, serta memberikan kasus kepada SEC atau badan lain untuk menginvestigasi lebih lanjut.
2. Mexico
Standardsasi proses audit di Mexico dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants (Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melaluiAuditing standards and Procedures Commision. Institute tersebut merupakan Assosiasi sosial yang terdaftar sebagai akuntan publik yang merupakan assosiasi pergerakan independen profesional non-pemerintah yang mewakili banyaknya akuntan publik besar. Karena kini profesi akuntansi di Meksiko sudah berkembang, teratur dan dihormati oleh komunitas bisnis. Sedangkan persyaratan yang dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan dan audit berbeda-beda, tergantung pada tipe dan ukuran perusahaan. Semua perusahaan yang berada dibawah hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menunjuk minimal satu auditor berwenang untuk melapor pada para pemegang saham terkait laporan keuangan tahunan.
3. Jepang
Di Jepang, baik auditor berwenang maupun auditor independen, keduanya harus mengaudit perusahaan besar. Auditor independen harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undan pertukaran dan sekuritas. Sedangkan auditor yang berwenang tidak memerlukan kualifikasi professional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh. Auditor yang berwenang biasanya focus pada manajerial direktur dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Sedangkan Auditor independen melibatkan pemeriksaan terhadap laporan dan catatan keuangan serta harus dilakukan oleh akuntan public bersertifikasi certified public accountants- CPAs.
Japanese Institute of Certified Public Accountants (JICPA) merupakan organisasi professional dari CPAs di Jepang. JIPCA telah mengeluarkan panduan mengenai permasalahan akuntansi, serta meyediakan input bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi akuntansi untuk memberikan panduan mengenai pelaksanaan pengawasan audit di Jepang. Namun, standardisasi proses audit yang berlaku secara umum di Jepang dikeluarkan oleh BAC bukan JIPCA. Dan pada tahun 2004 dibentuk Certified Public Accoauntant and Auditing Oversight Board sebagai agensi pemerintahan yang didesain untuk mengawasi dan mengontrol auditor serta meningkatkan kualitas audit di Jepang. Hal ini dicantumkan FSA pada tahun 2004.
4. China
China telah memiliki 2 organisasi akuntansi professional, yaitu CICPA dan CACPA. CICPA didirikan tahun 1988 mengatur sektor perusahaan swasta. Sedangkan CACPA bertanggungjawab atas audit perusahaan-perusahaan pemerintah dan dibawah otorisasi agen yang terpisah dari badan administrasi audit negara. Namun, pada tahun 1995 CICPA dan CACPA memutuskan untuk bergabung, dengan mengusung nama CICPA untuk mengembangkan standar pengauditan dan bertanggungjawab atas kode etik profesional.
5. India
Di India, juga terdapat profesi akuntansi independen yang mengatur standar akuntansi dan melakukan proses pengawasan audit atau biasa disebut auditor. Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di India adalah lembaga hukum dan profesi akuntansi. Penetapan lembaga pertama diatur dalam UU tahun 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan pemeliharaan dan pemeriksaan catatan akuntansi yang telah dilaksanakan tahun 1866, bersamaan dengan kualifikasi resmi auditor pertama dan keduanya berlandaskan hukum inggris. Persyaratan untuk sebuah audit menurut akta kitab akuntansi di India, yaitu:
- Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan.
- Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan sistem akuntansi pencatatan ganda.
Akta ini mewajibkan neraca yang telah diaudit dan akun laba-rugi telah ditandatangani oleh jajaran direktur. Laporan tambahan direktur harus memuat status urusan perusahaan, ketetapan materinya, rekomendasi dividen, dan informasi penting lainnya guna memahami sifat bisnis perusahaan dan anak perusahaan.
Dewan Akuntansi Standar- Accounting Standards Board menerbitkan Indian Accounting Standards(AS), dan Dewan Audit dan Asuransi Standar- Auditing and Assurance Standards Board menerbitkan Auditing Assurance Standards(AAS). AS dibuat berdasarkan pada undang-undang berwenang. Sedangkan AAS adalah prasyarat untuk praktik proses pengawasan audit di India.
Persamaan dan
perbedaan dari sistem akuntansi Negara Amerika Serikat, Mexico, Jepang, China
dan India antara lain :
Faktor
|
Amerika Serikat
|
Mexico
|
Jepang
|
China
|
India
|
Laporan keuangan
|
terdiri dari laporan
manajemen, laporan auditor independen, laporan keuangan primer, diskusi
manajemen dan analisis hasil operasional, penjelasan mengenai kebijakan
akuntansi, catatan atas laporan keuangan, perbandingan data keuangan.
|
terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan
perubahan posisi keuangan, dan catatan yang dibantu oleh laporan auditor
|
terdiri dari Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan atas Perubahan Ekuitas Pemegang Saham, Laporan
Bisnis, dan Jadwal Terkait
|
terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan
yang mencakup laporan kebijakan akuntansi.
|
terdiri dari neraca
dua tahun, laporan laba rugi, laporan arus kas dan kebijakan akuntansi serta
catatan.
|
Penggabungan usaha
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Pembelian dan sistem Pooling
|
Pembelian
|
Pembelian dan sistem Pooling
|
Goodwill
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji
penurunan nilai
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji
penurunan nilai
|
Biaya Depresiasi
|
Berbasis Ekonomi
|
Berbasis Ekonomi
|
Berbasis pajak
|
Berbasis Ekonomi
|
Berbasis Ekonomi
|
Penilaian persediaan LIFO
|
Boleh
|
Tidak Digunakan
|
Boleh
|
Dilarang
|
Dilarang
|
Asosiasi
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Metode Ekuitas
|
Pajak Tangguhan
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Penilaian Aset
|
Harga Perolehan
|
Penyesuaian kisaran harga
|
Harga Perolehan
|
Harga Perolehan
|
Harga Perolehan
|
Kemungkinan Rugi
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Diakui
|
Cadangan untuk memuluskan pendapatan
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Beberapa
|
Sewa Pembiayaan
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
III.
DASAR-DASAR
PRINSIP & ATURAN DARI STANDAR AKUNTANSI KELIMA NEGARA: AMERIKA SERIKAT,
MEXICO, JEPANG, CHINA DAN INDIA
1. AMERIKA SERIKAT
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem
akuntansi di Ameriaka Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh sektor
khusus Dewan Standart Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standard Board- FASB), namun untuk kewenangannnya dibawah
SEC ( Securities and Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki kewenangan penuh
untuk menjelaskan standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan tetapi
bergantung pada sektor swasta dalam penerapan standardisasi tersebut
Patokan
Akuntansi
·
Penggabungan bisnis dihitung seprti
sebuah pembelian
·
Goodwill dikapitalisasi sebagai selisih
antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan harga pasar dibwah aset bersih
yang diperoleh
·
Aset berwujud dan tidak berwujud inilai dengan harga perolehan
·
Persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO
dan average
·
LIFO digunakan untuk tujuan kepentingan
pajak
·
Penyesuaian mata uang asing
megikuti persyaratan dari SFASs no.52
yang berdsarkan pada tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan
metodologi penyesuaian pertukaran mata uang asing
·
Penyusutan dan amorrtisasi ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis
·
Biaya penelitian dan pengembangan
dibebankan saat terjadinya
2. MESIKO
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi negara Meksiko
adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh Council for
Research and Development of Financial
Information Standards (Consejo Mexicano Para La
Investigacion y Dessarollo de Normas de Informacion Financiera - CINIF). Untuk standardsasi
proses audit dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants
(Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melaluiAuditing standards and
Procedures Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem
Inggris-Amerika atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental.
Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semua
bidang bisnis.
Patokan
Akuntansi
1.
Bisnis gabungan menggunakan metode
pembelian
2. Goodwill merupakan kelebihan harga pembelian terhadap
nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
3. Aset
berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak
lebih dari 20tahun)
4. Biaya
penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi
dan diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
5. Sewa
guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
6. Kerugian
bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
7. Cadangan
tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
8.
Pajak tangguhan disediakan dengan
menggunakan metode kewajiban
3. JEPANG
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan pada tiga
badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low), undang-undang pertukaran
dan sekuritas (securities and exchange law), dan undang-undang pajak
penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiga badan hukum tersebut
saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem
legal triangular.
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of
Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang
dan yang paling memiliki pengaruh besar.
Patokan
Akuntansi
Jepang menggunakan metode pooling
of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi
tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnyaGoodwill
dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi
lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai.
Metode ekuitas digunakan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika
perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional
dan finansial.
Investasi dalam saham dinilai pada
harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan
dengan hukum perpajakan. Metode declining balance (saldo menurun) merupakan
metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji dengan penurunan nilai.
4. CINA
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
•
Pada tahun 1992, Departemen Keuangan
mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE).
•
ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja
yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang
pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan menyeragamkan praktik
akuntansi Cina fengan praktik internasional.
•
Kemudian, pada tahun 1998 Cina
mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards
Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang
bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
•
Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru
ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang
pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
Patokan
Akuntansi
·
Penggabungan usaha dicatat menggunakan
metode pembelian.
·
Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai
tahunan diberlakukan untuk goodwill.
·
Untuk menghitung usaha gabungan
digunakan metode ekuitas.
·
Penilaian aset menggunakan basis harga
perolehan.
·
Biaya depresiasi didasarkan pada basis
ekonomi.
·
Penilaian persediaan menggunakan metode
FIFO dan rata-rata.
5. INDIA
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa
inggris Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta
Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi terdiri dari :
·
Harus memberikan sudut pandang yang adil
dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan
·
Harus tetap pada basis akrual sesuai
dengan system akuntansi pencatatan ganda
·
Lembaga yang bertanggungjawab atas izin
profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses audit adalah The Institute
of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi
IFRS secara penuh tanpa modifikasi
·
Standar Akuntansi India atau Indian
Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting
Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance
Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
·
Pengawasan terhadap pasar modal ada pada
Securities and Exchange Board of India (SEBI)
Patokan
Akuntansi
·
Goodwill Dikapitalisasi, diamortisasi
dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
· Untuk penggabungan usaha tidak ada
standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang
disebut dengan amalgamation
· Penilaian asset tetap memakai nilai
wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih
dari 10 tahun
·
Biaya persediaan dihitung yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan
rata-rata
·
Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam
nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
·
Sewa operasional dicatat sebagai biaya
dengan metode garis lurus
Referensi
:
1. Bab
4 Akuntansi Komparatif II Amerika & Asia Oleh Dylla (Dapat diakses di http://dhyladhil.blogspot.co.id/2013/04/bab-4-akuntansi-komparatif-ii-amerika.html)
2. MATERI
: BAB 4 (Akuntansi Komparatif : Amerika dan Asia)Oleh Atika Robiyatul Aulia
(Dapat diakses di https://atikaaribagayota.wordpress.com/2016/04/22/materi-bab-4-akuntansi-komparatif-amerika-dan-asia/)
3. Sistem
Akuntansi Keuangan Negara Amerika Serikat, Jepang, Mexico, India dan Cina Oleh
Pradipto Adi Balowo (Dapat diakses di http://adipbalowo.blogspot.co.id/2016/03/sistem-akuntansi-keuangan-negara.html)
4. Akuntansi
Komperatif Amerika-Asia oleh dhyladhil (Dapat di akses di http://dhyladhil.blogspot.co.id/2013/04/bab-4-akuntansi-komparatif-ii-amerika.html)
5. Makalah
Akuntansi Komparatif Amerika dan Asia Oleh Nurlinda Maya P (Dapat diakses di http://lindamaya.blogspot.co.id/2015/04/akuntansi-komparatif-amerika-asia_30.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar